Roti Manis khas Cianjur
"Tan
Keng Cu"
Roti Manis khas Cianjur
"Tan
Keng Cu"
Sesuai namanya, Roti ini pertama kali
dicetuskan oleh Tan Keng Cu pada tahun 1926, makanan ini juga menjadi
salah satu ciri khas Cianjur.
Awalnya Roti ini dibuat hanya untuk memenuhi
kebutuhan orang eropa di Cianjur, terutama para tentara belanda, namun dalam
perkembangannya roti ini juga sangat diminati oleh kalangan pribumi, hal ini
karena harganya yang murah dan rasanya yang enak, juga proses pembuatannya pun
masih mempertahankan cara lama, bedanya jaman dulu menggunakan kayu bakar,
sementara sekarang pakai solar.
Bertahun-tahun pabrik itu ikut berkontribusi
terhadap perekonomian warga setempat. Pemilik pabrik menjalin kerja sama dengan
warga lewat sistem bagi hasil penjualan.
Mereka berjualan di pabrik di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto. Tak ada risiko rugi bagi warga yang menjual roti Tan Keng Cu. Sebab, jika tidak laku, roti dikembalikan ke pabrik.
Selain enak, roti buatan keluarga Tan dikenal murah. Ada berbagai macam roti yang dijual mulai dari harga Rp 2.500 hingga Rp 5.000 per bungkus.
Usaha roti yang kini diteruskan generasi kedua bernama Mulyana Suwarna (73) juga mengalami pasang surut. Produksi roti terhenti dari tahun 1959 hingga 1961 karena pemerintah menghentikan impor terigu. ”Pada 1962 kami mulai memproduksi lagi setelah pemerintah kembaliimpor terigu,” ujarnya.
Berangkat dari tradisi membuat roti, dari keluarga Tan lahir koki kelas dunia bernama Handi Mulyana. Handi dikenal ahli membuat kue pesanan selebritas dunia. Handi juga mengajar membuat kue di sejumlah sekolah. ”Anak saya sering mengajar kelas membuat roti di Singapura, tetapi tidurnya di Cianjur,
Mereka berjualan di pabrik di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto. Tak ada risiko rugi bagi warga yang menjual roti Tan Keng Cu. Sebab, jika tidak laku, roti dikembalikan ke pabrik.
Selain enak, roti buatan keluarga Tan dikenal murah. Ada berbagai macam roti yang dijual mulai dari harga Rp 2.500 hingga Rp 5.000 per bungkus.
Usaha roti yang kini diteruskan generasi kedua bernama Mulyana Suwarna (73) juga mengalami pasang surut. Produksi roti terhenti dari tahun 1959 hingga 1961 karena pemerintah menghentikan impor terigu. ”Pada 1962 kami mulai memproduksi lagi setelah pemerintah kembaliimpor terigu,” ujarnya.
Berangkat dari tradisi membuat roti, dari keluarga Tan lahir koki kelas dunia bernama Handi Mulyana. Handi dikenal ahli membuat kue pesanan selebritas dunia. Handi juga mengajar membuat kue di sejumlah sekolah. ”Anak saya sering mengajar kelas membuat roti di Singapura, tetapi tidurnya di Cianjur,
Semoga Bermanfaat ya !!