Tampilkan postingan dengan label kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kuliner. Tampilkan semua postingan

"Tauco Khas Cianjur"

Mengenal Tauco Makanan Khas Cianjur



Awal makanan tauco di Cianjur diperkirakan pada tahun1880. Waktu itu, Tan Ken Yan untuk pertama kalinya mencetuskan ide pendirian industri tauco. Ide ini didasarkan pada tingginya minat masyarakat terhadap makanan tauco dan tauco sering digunakan masyarakat sebagai penyedap dalam masakan daging, ikan, sayuran,serta sambal . Industri tauco pertama di Cianjur adalah Industri Tauco Cap Meong yang didirikan oleh Tan Ken Yan tahun 1880. Pendirian industry ini didasarkan pada tingginya minat pasar terhadap makanan tauco serta menjaga warisan leluhur.
Selama berdirinya, tauco Cap Meong terkenal akan kelezatan dan kualitasnya. Agar tauco ini tidak punah, Tan Ken Yan mewariskan tata cara pembuatan tauco kepada putrinya Tasma dan suaminya Babah Tasma. Penamaan meong sendiri mulai digunakan tahun 1935. Istilah meong
sendiri berasal dari ditemukannya tapak kaki meong yang diyakini sebagai
peliharaan Eyang Suryakencana seorang leluhur Cianjur. Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine max) yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian dibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi). Fermentasi tauco dengan direndam dengan air garam, kemudian dijemur pada terik matahari selama beberapa minggu sampai keluar aroma yang khas tauco atau rendaman berubah menjadi warna coklat kemerahan. Pada pertengahan prosesnya, rendamannya sering mengeluarkan bau yang menyengat seperti ikan busuk/ bau terasi. Dari beberapa produsen tauco tradisional mengatakan bahwa hasil rendaman, air rendamannya itulah diolah menjadi kecap sedangkan biji kedelainya menjadi tauco. Terdapat berbagai cara mengolah tauco yang masing masing memiliki keistimewaan
tersendiri.
Oleh para buruh kasar (khususnya masyarakat Tionghoa) dibeberapa daerah, tauco
digunakan sebagai lauk setiap makan terutama saat makan bubur bening. Penggunaannya yang umum adalah sebagai bumbu atau penyedap dalam membuat lauk pauk, misalnya ayam bumbu tauco,nasi goring tauco, ikan tumis tauco.

Cara membuat Tauco\
Resep Tauco
Bahan Masak Tauco :
· Kedelai kuning 1 kg
· Laru tauco/ragi tempe 50
gram
· Tepung ketan 50 gram
· Tepung beras 50 gram
· Garam 400 gram
· Gula aren 250 gram
· Air 2 liter

Cara membuat tauco

1.      Bersihkan kacang kedelai
kemudian cuci hingga
bersih.
2.      Rendam dalam air p anas
selama 5 menit. Ganti air
rendamannya dengan air
dingin dan diamkan selama
12 jam.
3.      Kupas kulit kedelai hingga
berbentuk kepingin biji
kedelai.
4.       Rebus kedelai selama 2
jam, tiriskan selama 1 jam
(sampai dingin). Sisihkan.
5.      Campur tepung beras dan
tepung ketan, sangrai
hingga berwarna kuning.
6.      Tambahkan laru tauco,
aduk rata.
7.      Ratakan kedelai di atas
tampah, taburkan
campuran tepung. Peram/
fermentasi selama 3 hari.
8.       Jemur kedelai hingga
kering kemudian haluskan
gumpalan-gumpalannya.
9.      Larutkan garam dengan
air. Masukkan campuran
kedelai dalam wadah,
tuang larutan garam. Tutup
agak rapat dan param
kembali selama 4 minggu.
10.  Tambahkan gula pada
kedelai yang sudah
diperam, masak hingga
mendidih dan tidak
terbentu buih-buih lagi.
11.  Kemas dalam botol yang
sudah di sterilkan. Taoco
siap dipasarkan (untuk satu
liter).

Roti Manis khas Cianjur

Roti Manis khas Cianjur
"Tan Keng Cu"


Roti Manis khas Cianjur
"Tan Keng Cu"
 Sesuai namanya, Roti ini pertama kali dicetuskan oleh Tan Keng Cu pada tahun 1926, makanan  ini juga menjadi salah satu ciri khas Cianjur.
Awalnya Roti ini dibuat hanya untuk memenuhi kebutuhan orang eropa di Cianjur, terutama para tentara belanda, namun dalam perkembangannya roti ini juga sangat diminati oleh kalangan pribumi, hal ini karena harganya yang murah dan rasanya yang enak, juga proses pembuatannya pun masih mempertahankan cara lama, bedanya jaman dulu menggunakan kayu bakar, sementara sekarang pakai solar.
Bertahun-tahun pabrik itu ikut berkontribusi terhadap perekonomian warga setempat. Pemilik pabrik menjalin kerja sama dengan warga lewat sistem bagi hasil penjualan.

Mereka berjualan di pabrik di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto. Tak ada risiko rugi bagi warga yang menjual roti Tan Keng Cu. Sebab, jika tidak laku, roti dikembalikan ke pabrik.

Selain enak, roti buatan keluarga Tan dikenal murah. Ada berbagai macam roti yang dijual mulai dari harga Rp 2.500 hingga Rp 5.000 per bungkus.

Usaha roti yang kini diteruskan generasi kedua bernama Mulyana Suwarna (73) juga mengalami pasang surut. Produksi roti terhenti dari tahun 1959 hingga 1961 karena pemerintah menghentikan impor terigu. ”Pada 1962 kami mulai memproduksi lagi setelah pemerintah kembaliimpor terigu,” ujarnya.

Berangkat dari tradisi membuat roti, dari keluarga Tan lahir koki kelas dunia bernama Handi Mulyana. Handi dikenal ahli membuat kue pesanan selebritas dunia. Handi juga mengajar membuat kue di sejumlah sekolah. ”Anak saya sering mengajar kelas membuat roti di Singapura, tetapi tidurnya di Cianjur,

Semoga Bermanfaat ya !!